Tampilkan postingan dengan label Warna Alam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Warna Alam. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Februari 2010

Motif 2

Motif ini terbuat dari kain Mori Primisima Kupu dengan ukurang kain 2,4 m x 1,05 yang terdiri dari 5 motif antara lain :
1. Motif Merak Sigrak
2. Motif Lintang Trenggono
3. Motif Daun Jarak
4. Motif Perang Gringsing
5. Motif Perang Gringsing Warna Alam Mahoni
Dengan harga berkisar antara Rp. 375.000 s.d Rp. 400.000 belum termasuk ongkos kirim

Jumat, 26 Februari 2010

Batik Tulis

Batik ada beberapa macam, dari jenis dan corak, warna ataupun cara pembuatannya, untuk sisi pembuatannya batik bisa dibedakan menjadi :
1. Batik Tulis, yaitu tehnik pembuatan batik yang motifnya dibentuk dengan tangan atau digambar dengan pensil dan canting untuk penutup atau pelindung terhadap zat warna-nya.
2. Batik Cap, yaitu batik yang pembuatan motif dan pengerjaannya dengan menggunakan cap/stempel yang biasanya cap/stempel ini terbuat dari tembaga yang telah digambar polanya dan dibubuhi malam semacam cairan lilin panas.
3. Batik Sablon, yaitu cara membatik dimana motifnya dicetak dengan klise/hand print.
4. Batik Painting, adalah tehnik membatik yang dibuat tanpa pola karena langsung meramu pada kain yang ingin dibatik tersebut.
5. Batik Printing adalah batik yang dibuat dengan menggunakan mesin dan digunakan untuk produksi massal yang biasanya disebut dengan kain bermotif batik dan bukan kain batik, karena ada pergeseran nilai serta budaya dalam membatik itu sendiri.
6. Batik tulis itu sendiri memiliki nilai yang tinggi dan biasanya harganya juga lebih mahal dibandingkan dengan yang lainnya, karena dalam sisi pembuatan membutuhkan waktu yang relatif lama karena semuanya dikerjakan tanpa bantuan mesin.

Dan cara atau tehnik pembuatan batik tulis adalah sebagai berikut :
1. Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
2. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
9. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
10. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
11. Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
12. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.

Dikumpulkan dari berbagai sumber

Senin, 15 Februari 2010

Apa sih, Batik Itu..???

Batik, pengertian awal dan pemahaman kita hanyalah sekedar kain dengan gambar-gambar yang bisa digunakan untuk bahan baju, celana, sprei dan sebagainya, akan tetapi sebenarnya Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. (http://wikipedia.org)

Batik merupakan sebuah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Pengertian Batik, secara terminologi, kata “batik” berasal dari gabungan dua kata Bahasa Jawa: “amba”, yang bermakna “menulis” dan “titik” yang bermakna “titik”. Sebagai salah satu cara pembuatan pakaian, batik memiliki dua pemahaman, yaitu: Pemahaman Teknik, dan Pemahaman Motif. Dari segi teknis, pembuatan batik mengacu pada teknik pewarnaan kain dengan menggunakan canting atau cap dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak “malam” (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing.

Sedang pemahaman batik dari segi motif, bahwa kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, menggunakan motif tertentu yang memiliki ciri khas. Bahkan pada beberapa motif batik terdapat nilai filosofi tertentu. Berangkat dari dua pemahaman pengertian batik tersebut batik terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu